PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAH XXIX DAN HARI KESIAPSIAGAAN BENCANA 2025 DI KABUPATEN MURUNG RAYA: SINERGITAS MENUJU INDONESIA EMAS 2045
Puruk Cahu, senin 5 Mei 2025 — Pemerintah Kabupaten Murung Raya menggelar upacara gabungan dalam rangka memperingati Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-XXIX dan Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2025 di halaman kantor Bupati Murung Raya. Wakil Bupati Murung Raya hadir mewakili Bupati dalam menyampaikan sambutan resmi pada acara tersebut.
Mengusung tema “Sinergitas Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045”, peringatan Hari Otda tahun ini menekankan pentingnya harmonisasi hubungan antara pemerintah pusat dan daerah. Wakil Bupati menyampaikan bahwa tema ini merupakan refleksi atas pentingnya sinergi dalam menciptakan bangsa yang maju, mandiri, dan berdaulat melalui keunggulan di bidang ekonomi, teknologi, pendidikan, dan budaya.
Dalam pidatonya, Wakil Bupati menyoroti tiga atensi utama dari pemerintah pusat yang harus ditindaklanjuti daerah, yakni:
1. Penguatan SDM Aparatur melalui pelatihan, sertifikasi, kerja sama dengan perguruan tinggi, dan program beasiswa.
2. Peningkatan kapasitas keuangan daerah melalui optimalisasi PAD, desain APBD berbasis kinerja, dan kolaborasi perbankan.
3. Penguatan kelembagaan dan tata kelola pemerintahan dengan digitalisasi layanan publik, reformasi birokrasi, transparansi, dan akuntabilitas.
Wakil Bupati juga menyinggung pembahasan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2024–2029 yang saat ini mulai dirancang. Ia menekankan pentingnya memasukkan proyeksi PAD dan belanja strategis termasuk belanja tidak terduga serta pembiayaan daerah sebagai dasar pembangunan lima tahun ke depan.
Dalam rangkaian yang sama, Pemerintah Kabupaten Murung Raya juga memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana 2025 dengan tema “Siap untuk Selamat, Bangun Kesiapsiagaan Sejak Dini”. Wakil Bupati menegaskan bahwa kesiapsiagaan terhadap bencana adalah tanggung jawab bersama, tidak hanya menjadi beban BPBD, TNI-Polri, atau ASN, tetapi juga masyarakat dan dunia usaha.
“Kabupaten Murung Raya setiap tahun selalu dihadapkan pada bencana banjir dan kebakaran hutan. Maka dari itu, kesiapsiagaan personel, anggaran, dan peralatan sangat penting,” tegasnya. Ia menyebutkan bahwa kesiapsiagaan harus dimulai dari level individu, RT/RW, hingga lembaga desa dan pemerintah kabupaten.
Dalam evaluasinya, pemerintah menyoroti minimnya kontribusi dunia usaha saat terjadi bencana. Oleh karena itu, Wakil Bupati menginstruksikan agar seluruh perusahaan yang berinvestasi di Murung Raya—seperti PT Adaro, PT HPU, PT SAB, PT MGM, PT AKT, PT Loa Haur, dan PT Indomoro Kencana—untuk mulai tahun ini menyisihkan anggaran khusus untuk penanggulangan bencana. BPBD diminta menyiapkan surat edaran resmi kepada seluruh perusahaan terkait hal ini.
Selain itu, pemerintah juga menyoroti minimnya alokasi dana penanggulangan bencana dalam APBDes. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa diminta segera mengeluarkan edaran kepada camat dan kepala desa agar memasukkan anggaran kebencanaan dalam perubahan APBDes 2025.
Pemerintah juga menginstruksikan agar posko siaga bencana diaktifkan kembali di tingkat RT dan RW serta mengajak kolaborasi aktif TNI-Polri di tingkat desa.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan pesan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang semakin meningkat dan perlunya langkah-langkah strategis untuk meminimalkan dampaknya.
Ia menutup sambutannya dengan apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintah daerah, relawan, masyarakat, dan media yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan otonomi daerah serta kesiapsiagaan bencana.
Acara ini dihadiri oleh Ketua DPRD dan Anggota DPRD, Asisten Sekretariat Daerah, seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perwakilan Kapolres yang di wakili oleh Dandim 1013,perwakilan perusahaan PT ADARO, HPU, media cetak, elektronik, dan online, serta peserta upacara lainya.
“Dua tonggak momentum ini, yakni Hari Otonomi Daerah dan Hari Kesiapsiagaan Bencana, harus menjadi momen perubahan dari ketergantungan menuju kemandirian daerah, dan dari kerentanan menuju ketangguhan masyarakat,” pungkas Wakil Bupati.(JIMMI)